1 Manusia mempunyai akal, nafsu, dan perasaan sedangkan malaikat tidak. 2) Manusia merupakan mahkluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan, sedangkan malaikat merupakan mahkluk halus (ghaib) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Malaikat itu bukan laki-laki dan bkan perempuan.
JAKARTA-Surat al-Baqarah ayat 30 mengabadikan keberatan malaikat atas rencana Allah SWT yang akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dalam ayat itu, malaikat bertanya mengapa manusia, yang akan menumpahkan darah antara satu dan lainnya, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." QS al-Baqarah[2] 30. Pertanyannya, apakah keberatan malaikat itu sebagai nafsu atau keinginan seperti halnya manusia? Bukankah malaikat diciptakan tanpa keinginan apa pun kecuali taat kepada Allah, seperti ditegaskan surat at-Thrim ayat 6 dan surat Anbiya ayat 19 bahwa malaikat tidak mempunyai hawa nafsu?Terkait pertanyaan tersebut, peniliti Rumah Fiqih Indonesia Ustadz Ahmad Lc MA menjelaskan bahwa perkataan malaikat dalam ayat 30 al-Baqarah itu-Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau-tidak sama dengan nafsunya manusia. "Nafsu manusia yang dimaksud menurut saya adalah nafsu hewani. Urusannya gak jauh-jauh dari perut dan sedikit di bawah perut. Hewan itu kan memang tidak dibebankan dengan syariat sehingga dalam filosofi hewan tidak dikenal istilah halal dan haram," katanya kepada Republika saat memberikan kajian virtulanya, Selasa 19/5.Sederhanya, menurut Ustaz Ahmad, tentang keberatan malaikat itu bisa ditafsirkan bahwa malaikat itu berpikir dan berasumsi tampaknya tidak bisa dihindari. Sebab, faktanya ada kisah pada zaman bani Israil tentang dua malaikat berbeda pendapat akan nasib jenazah si pembunuh 99+1 nyawa manusia."Yang satu mau bawa ke surga, yang lainnya mau bawa ke neraka. Berpikir dan berasumsinya malaikat itu tidak bisa disebut mereka itu punya nafsu," kata Ustaz Ahmad, jikalau dalam hadits disebutkan bahwa malaikat itu juga berdoa. Bukankah berdoa itu berharap? Bukankah berharap itu ada unsur emosi dan nafsunya juga?Bahkan, dalam beberapa peperangan, Allah SWT ikut menurunkan pasukan dari kalangan malaikat, ingat, kan?"Malaikat ikut perang? Bukankah perang itu pakai nafsu? Nah, sebenarnya bukan nafsu, tapi emosi," Tafsir Ibnu Katsir Online, qiraah yang syaz dibaca inni ja'ilun fil ardi khalifah sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah-khalifah di muka bumi. Demikianlah diriwayatkan oleh Zamakhsyari dan menukil dari Zaid ibnu Ali, yang dimaksud dengan khalifah dalam ayat ini bukanlah Nabi Adam AS saja seperti yang dikatakan oleh sejumlah ahli tafsir. Al-Qurtubi menisbatkan pendapat ini kepada Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan semua ahli takwil. Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh al-Qurtubi ini masih perlu dipertimbangkan. Bahkan, perselisihan dalam masalah ini banyak, menurut riwayat ar-Razi dalam kitab tafsirnya, juga oleh yang lainnya. Pengertian lahiriah Nabi Adam saat itu masih belum kelihatan di alam wujud. Sebab, jikalau sudah ada, berarti ucapan para malaikat yang disitir oleh firman-Nya dinilai kurang sesuai, yaitu Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? QS al-Baqarah 30.Karena sesungguhnya mereka para malaikat bermaksud bahwa di antara jenis makhluk ini ada orang-orang yang melakukan hal tersebut, seakan-akan mereka mengetahui hal tersebut melalui ilmu yang khusus, atau melalui apa yang mereka pahami dari watak manusia. Karena Allah SWT memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan menciptakan jenis makhluk ini dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam. Atau mereka berpemahaman bahwa yang dimaksud dengan khalifah ialah orang yang melerai persengketaan di antara manusia, yaitu memutuskan hukum terhadap apa yang terjadi di kalangan mereka menyangkut perkara-perkara penganiayaan, dan melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan serta dosa-dosa. Demikianlah menurut para malaikat mengiaskan manusia dengan makhluk sebelumnya, sebagaimana yang akan kami kemukakan dalam berbagai pendapat ulama tafsir. Ucapan para malaikat ini bukan dimaksudkan menentang atau memprotes Allah, bukan pula karena dorongan dengki terhadap manusia, sebagaimana yang diduga oleh sebagian ulama tafsir. Sesungguhnya Allah SWT menyifati para malaikat; mereka tidak pernah mendahului firman Allah SWT, yakni tidak pernah menanyakan sesuatu kepada-Nya yang tidak diizinkan bagi mereka mengemukakannya. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa ketika Allah memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan menciptakan di bumi suatu makhluk menurut Qatadah, para malaikat telah mengetahui sebelumnya bahwa makhluk-makhluk tersebut gemar menimbulkan kerusakan padanya di bumi. Maka mereka mengatakan Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? QS al-Baqarah 30. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Manusiapunya akal dan nafsu, sedangkan malaikat tidak mempunyai nafsu, itulah sebabnya mengapa sehingga malaikat selalu taat kepada Allah SWT, sedangkan manusia tidak. Tabiat malaikat memang selalu taat dan tunduk kepada Allah, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah mau taat atau tidak. Di antara mereka ada yang ruku', sujud, bertasbih dan A. Definisi Malaikat Kata malaikat juga berarti suatu sifat yang melekat pada pribadi, atau potensi rasional yang berfungsi mengaktualisasikan kerja-kerja atau perilaku tertentu melalui kecerdasan dan kemahiran, seperti halnya potensi berhitung dan berbahasa. Potensi itu pada taraf tertentu dapat melekat pada pribadi seseorang yang memilikinya dan biasanya akan berakhir begitu saja. Pengertian ini menunjukkan pada sebuah gejala kejiwaan, dimana jika seseorang yang dalam jiwanya memiliki potensi-potensi seperti potensi para malaikat, maka ia disebut sebagai manusia berjiwa malaikat atau dalam bahasanya al-Qashiri disebut sebagai adamiyan malakiyan, keadaan seperti ini bisa saja berbalik sebagai lawan dari sifat di atas, maka ketika satu kondisi menunjukan pada bentuk-bentuk sikap yang jelek, secara otomatis ia disebut manusia berjiwa setan atau adamiyan syaithaniyah. Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang diberi bentuk oleh Allah dengan beraneka macam bentuk dan memiliki sayap, dari masing-masing malaikat ada yang memiliki dua, tiga dan empat hingga tak terhitung jumlahnya dan ia diciptakan sebagai utusan dan perantara Allah SWT kepada makhluknya. Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah dari cahaya yang mempunyai kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi makhluk lain, yang taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membantah atas apa yang telah Allah perintahkan. B. Relasi Malaikat dan Tuhan Malaikat telah dijelaskan sebagai makhluk Tuhan yang ikut berperan secara aktif dalam hal pengaturan Tuhan terhadap makhluk lain, hal ini dapat dilihat ketika Tuhan hendak menciptakan manusia di bumi, sedang para malaikat dalam dialog dengan Tuhan merefleksikan adanya sebuah hubungan yang dinamis dalam mewujudkan satu keagungan dari kekuasaan Tuhan. Di sisi lain malaikat di ciptakan Tuhan dengan satu dimensi ketaatan untuk beribadah kepadanya, maka tidak heran jika yang dilakukan para malaikat adalah selalu menta’ati perintahnya. Berbeda dengan jin dan manusia yang mempunyai problema dengan diciptakannya nafsu bagi mereka untuk mengiringi akalnya, tetapi terkadang keduanya lebih terdorong oleh nafsunya. Dalam hal ini ketaatan dan kebencian terhadap hal-hal yang buruk bagi malaikat merupakan sesuatu yang bersifat illahiyah, ia merasakan kenikmatan jika dapat melaksanakan perintah Tuhan tanpa sedikitpun terlintas untuk mengerjakan hal-hal yang di larang Tuhan. Hal ini disebabkan karena sifat yang dimiliknya bersifat illahiyah. C. Relasi Malaikat dan Manusia Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa sebenarnya malaikat dan Iblis adalah dua kekuatan yang seimbang dalam diri manusia, malaikat sebagai kekuatan yang membisikkan manusia untuk bertindak ke arah positif sedangkan iblis/setan mendorong manusia ke arah negatif. Maka dorongan untuk melaksanakan hal-hal yang positif timbul karena bisikan malaikat yang melekat pada jiwa manusia melalui qalb lalu di refleksikan dalam otak dan di gerakan melalui anggota tubuh Hal ini memang pada dasarnya antara malaikat dan keimanan seseorang hampir sama. Sebab keimanan seseorang adalah sebuah bentuk pengakuan tentang kebenaran Allah melalui kesadaran jiwa yang tertanam dalam hati untuk selanjutnya direfleksikan melalui gerak anggota tubuh indera luar. C. Relasi Malaikat dan Alam Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa malaikat adalah satu-satunya agen Tuhan yang sediktpun tidak mempunyai potensi untuk berbuat kejahatan. Allah memberinya satu potensi kebaikan sehingga yang ada padanya hanyalah bagaimana beribadah secara kontinuitas siang dan malam tanpa lelah sediktpun. Ia selamanya akan beribadah dengan bertasbih kepada benarnya jika seorang Syahrur mengatakan bahwa tasybih diartikan sebagai hukum dialektka gerak internal. Ia adalah gerak yang secara otomatis terus berlangsung sampai datang hukum dialektika gerak kosmos yang lain. Hal ini memberikan pengertian bahwa malaikat itu ada tetapi sekaligus tidak ada. Adanya hanya sebuah gelombang energi yang menggema. Dimana energi itu mengingatkan adanya sebuah tanda yang mengingatkan kepada satu penanda. Dalam konteks ini malaikat lebih sebagai bagian dari alam semesta yang lebih tinggi, tidak bisa terlihat dan tidak bisa tertangkap oleh pengetahuan manusia. Ia merupakan “hukum-hukum alam” sebagaimana kehadirannya mengingatkan akan adanya kehadiran kekuasaan Sang Maha Pencipta. Artinya malaikat itu muncul dan hadir di alam semesta ini sebagai bagian dari manifestasi kehadiran Tuhan. Oleh karena itu malaikat berfungsi sebagai pelayan, hadir sebagai saksi-saksi dan pesuruh Nya untuk melayani manusia-manusia, supaya manusia sadar akan eksistensinya sebagai khalifah di muka bumi. D. Malaikat-Malaikat Yang Wajib di Imani 1. Malaikat Jibril Malaikat jibril, memiliki tugas untuk menyampailam wahyu Allah SWT kepada para rasul utusan Allah. Lalu para rusul itu, berkewajiban menyampaikan wahyu kepada manusia. Walaupun malaikikat jibril tidak berhubungan langsung dengan manusia, tetapi secara subtansi wahyu Allah adalah pedoman hidup yang harus sampaikan kepada manusia, agar mendapat petunjuk dan tidak tersesat dari jalan menuju surga. wahyu ada yang menjadi kitab suci dan ada yang masih berbentuk shuhuf. 2. Malaikat Mikail Malaikat Mikail memiliki Tugas memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, termasuk manusia. Walaupaun malaikat Mikail juga memberikan rezeki kepada selain manusia, tetapi makhluk yang mendapatkan reziki itu untuk manusia. Misalnya hewan, ia juga menadapat rizki dari malaikat mikail. Tetapi ketika hewan itu sudah tua, maka hewan untuk konsumsi manusia. 3. Malaikat Israfil Malaikat isrofil memiliki tugasnya untuk meniupkan sangkakala pada hari kiamat. Pada masa ini semua makhluk akan binasa, masa ini adalah akhir perjalanan makhluk di muka bumi, dan manusia akan menjalani kehidupan berikutnya di akhirat. 4. Malaikat Izrail Malaikat Izrail memiliki tugas mencabut nyawa seluruh mahluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal, jika waktunya sudah tiba maka Malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya. Waktu Kematian makhluk ini tidak dapat di undur dan di majukan. 5. Malaikat Munkar Malaikat Munkar bertugas menanyakan manusia di dalam kubur setelah meninggal. Malaikat ini akan menanyakan perihal keimanan seseorang , mulai tuhannya, agamanya, dan Nabinya. Ia akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya. Ia berwujud yang menyeramkan. Ia datang ketika masyarakat yang mengantar mayat sudah pulang. Maka dari itu, masyarakat Indonesia memiliki ajaran talqin, yaitu ajaran menjawab pertanyaan kubur. Ini adalah ajaran yang baik yang dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat. 6. Malaikat Nakir malaikat Nakir juga menjadi malaikat penanya di alam kubur, ia akan datang kepada orang-orang yang banyak berbuat baik selama hidupnya. Malaikat nakir ini memiliki wujud yang bagus dan indah karena malaikat ini di tugaskan kepada orang yang shalih, yang banyak melakukan kebaikan dalam hidupnya dan ta’at kepada Allah Swt. sebagai Tuhannya. 7. Malaikat Raqib malaikat Raqib adalah Malaikat ini memiliki tugas utama untuk mencatat amal kebaikan pada manusia selama hidupnya. Amal manusia selama hidupnya, tidak akan pernah terlepas pencatatannya. Malaikat raqib juga tidak pernah luput dan salah dalam mencatat amal manusia, semua akan di catat dalam buku catatannya. 8. Malaikat Atid malaikat Atid adalah Malaikat yang memiliki tugas untuk mencatat amal buruk manusia. Sebagai malaikat pencatatat amal buruk ia akan mencatat semua amal manusia yang ada di bumi ini. Mengenai caranya, ada ulama’ yang berpendapat, bahwa malaikat berjumlah banyak, sejumalah manusia. ada pula, yang mengatakan bahwa malaikat hanya satu namun dapat mencatat banyak amal manusia. 9. Malaikat Malik malaikat Malik memiliki tugas menjaga neraka. Kelak di hari kiamat malaikat malik senantisa menunggu pintu neraka untuk di tempati orang-orang yang sering durhaka. Dikisahkan dalam Alquran, sosok Malaikat Malik sebagai penjaga surga sangat kasar dan keras. Malaikat Malik ini selalu melaksanakan tugas sesuai dengan perintah Allah SWT. 10. Malaikat Ridwan Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga. Malaikat Ridwan akan membuka pintu surga kepada orang senantiasa berbuat baik di masa hidupnya. kemudian menyambut orang beriman yang datang untuk masuk ke dalamnya. Sebagai malaikat ia pun tak pernah meninggalkan tugas sebagai penjaga surga. Baca juga Siwak, Tata cara, Keutamaan, khasiat siwak serta doanya Demikian penjelasan tentang malaikat, semoga bermanfaat. Amin……. Materi Ilmu TauhidDalamperspektif Islam, keberadaan Malaikat pendamping manusia itu tegas dinyatakan di dalam Al Quran.Tetapi, misi para malaikat itu tidak secara jelas disebut sebagai pelindung dan pembimbing, melainkan lebih sebagai pengawas.Berikut beberapa ayat dalam Al Quran yang menerangkan keberadaan dan tugas para malaikat pendamping manusia.
1 Karena malaikat hanya diberi akal oleh Allah tanpa hawa nafsu, sedangkan manusia diberi nafsu oleh Allah sehingga manusia mempunyai keinginan sendiri dan melalaikan perintah perintah Allah dan juga menentang. 2. Wujud MalaikatMalaikat adalah makhluk gaib yang tidak mungkin bisa di. lihat, di dengar ataupun di rasakan kehadirannya olehHakikatmanusia tersebut dapat dijelas-kan sebagai berikut: 1. Hakikat Manusia Ada lima hakikat manusia jika ditinjau dari pandangan filsafat, yaitu: a. Manusia sebagai makhluk yang pa-ling indah dan sempurna dalam pen-citraannya Manusia merupakan makhluk yang paling indah dibandingkan dengan semua makhluk ciptaan Tuhan. Indah di RifqiFairuz 13 Oktober 2020 4318. Malaikat Raqib dan Atid pastinya sudah sangat familiar di telinga setiap Muslim. Nama dua malaikat ini ada di antara sepuluh nama malaikat yang wajib diimani, dan dikenal sebagai nama malaikat pencatat amal manusia, baik atau buruk. Aktivitas atau tugas malaikat memang sangat dekat dengan manusia, yang bahkan Agamaagama samawi pada umumnya sepakat dengan keyakinan, bahwa Adam diturunkan sebagai cikal-bakal makhluk hidup yang disebut manusia di Bumi. Manusia adalah penghuni planet bumi yang secara turun-temurun, beranak-pinak sampai sekarang. Sebagai cikal-bakal, Adam tidak sendirian, tetapi bersama dengan pasangannya yang bernama Hawa atau Eve.
Jawab Malaikat selalu taat pada Allah, sedangkan manusia tidak, karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang diutus untuk mengurusi sesuatu, memiliki tugas untuk menjalankan perintah-Nya, terbuat dari nur, tidak memiliki nafsu, dan akal pikirannya tetap / statis. Manusia tidak selalu patuh, sebab memiliki nafsu, akal pikirannya berubahsVd2W6.